cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
staialhikmahjakarta10@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Hikmah : Journal of Islamic Studies
ISSN : 20882629     EISSN : 25810146     DOI : -
Core Subject : Education,
HIKMAH (ISSN. 2088-2629) is a journal of Islamic Studies which published by ALHIKMAH Islamic Studies Institute Jakarta. This journal is published each semester. It is publication media for research results and the thoughts of lectures, intelectuals, and the observer of Islamic studies. By upholding the spirit of multi disciplinary studies, the HIKMAH journal is providing various research report and articles which related to the f eld of education, social, culture, law, politics, economy, and science. T ey are seriously studied in terms of islamic perspective. the substance of the writings is the responsibility of the writers and doesn’t necessarily ref ected the oppinion of the redaction.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 1 (2021): Hikmah: Journal of Islamic Studies" : 6 Documents clear
ANALISA KAIDAH USHULIYAH DAN KAIDAH FIQHIYYAH TERHADAP PERBEDAAN PENDAPAT FIQH Sayuti Hamdani
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 17, No 1 (2021): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v17i1.181

Abstract

Abstract This writing discusses the influence of Ushul and Fiqh principles toward the Ulema's and Muslim scholars' opinion differences regarding fiqh issues, particularly on the legal status of profession zakat. The emergence of pros and cons on profession zakat laws can not be separated from its legal foundation, which lies in the Quran that has global nature so that it needs ushul and fiqh principles as the analysis tools to formulate the laws. This article uses a normative research framework (doctrinal) in Islamic laws, i.e., legal rules in the Quran, hadith, and ushuliyah and fiqhiyyah principles, as the legal parameter generated in this research. This article concludes that there is a difference in legal opinion for profession zakat; that is, the first group says it is mandatory, and the second group opposes the obligation of profession zakat. The differences occur because of the distinction in applying the principles of ushul and fiqh and comprehending the different principles. The principles of ushul and fiqh used in interpreting the text also need to consider the existing reality to create dialectics between text and context. Abstrak Tulisan ini mendiskusikan tentang pengaruh kaidah ushul dan kaidah fiqih terhadap adanya perbedaan pendapat para ulama dan cendekiawan muslim pada masalah fiqih, khususnya tentang status hukum zakat profesi. Adanya pro dan kontra tentang hukum zakat profesi tidak terlepas dari persoalan dasar hukumnya yang ada di dalam al-Quran yang bersifat global, sehingga perlu kaidah ushul dan kaidah fiqh sebagai pisau analisis untuk merumuskan hukumnya. Dalam artikel ini menggunakan kerangka penelitian normatif (doktrinal) dalam hukum Islam yaitu aturan hukum yang ada dalam al-Quran, hadis dan kaidah-kaidah ushuliyah dan fiqhiyyah sebagai barometer keabsahan hukum yang dihasilkan dalam penelitian ini. Dalam artikel ini disimpulkan bahwa adanya perbedaan pandangan hukum zakat profesi terbagi menjadi dua pandangan; kelompok pertama mengatakan wajib, dan kelompok kedua menentang kewajiban zakat profesi. Hal ini terjadi karena penggunaan kaidah ushul dan fiqh yang berbeda dan cara memahami kaidah yang berbeda. Kaidah-kaidah ushul dan kaidah fiqih yang digunakan dalam menginterpretasi teks juga perlu mempertimbangkan realitas yang ada, sehingga ada dialektika antara teks dan konteks.
KAJIAN MA’ANIL HADIS TENTANG PEREMPUAN BEPERGIAN TANPA DIDAMPINGI MAHRAM Isnaini Isnaini
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 17, No 1 (2021): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v17i1.183

Abstract

Abstract The study aims to convey the meaning contained in the hadith on a woman travels without accompanied by a mahram. The research is quite interesting to study recently, particularly concerning the relevance of the early fuqaha's understanding of the hadith with recent cases. This article describes some hadith explaining the prohibition to woman travels without accompanied by a mahram. Nevertheless, the hadith is implemented in the contemporary era, which commonly known as the millennial era. If the hadith were understood textually and carelessly, it would understand that all hadith has been attached nasakh by the period and place. However, it needs to reconsider why the hadith about women travels without accompanied by mahram emerges. From the review in this article, it is found that Rasulullah states the prohibition for a woman to travel without accompanied by a mahram. The prohibition was influenced by many factors, such as safety, chastity, and the situation was rather hostile for a woman at the time. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna yang terkandung dalam hadis tentang perempuan bepergian tanpa mahram. Kajian ini cukup menarik dibahas dewasa ini, terutama terkait relevansi pemahaman para fuqaha’ terdahulu tentang hadis tersebut dengan kasus-kasus yang muncul belakangan. Dalam artikel ini diuraikan tentang sejumlah hadis yang menjelaskan tentang larangan perempuan bepergian dengan tidak ditemani mahram. Bagaiamana hadis-hadis tersebut diterapkan dalam era kontemporer ini yang sering disebuat era millennial. Kalau semua hadis itu dipahami secara tekstual dan tergesa-gesa maka akan muncul pengertian bahwa semua hadis itu telah dinasakh oleh zaman dan tempat. Namun perlu direnungkan kembali kenapa Hadis tentang perempuan bepergian tanpa mahram itu muncul. Dari kajian dalam artikel ini ditemukan bahwa Rasulullah menyatakan ketidakbolehan seorang perempuan melakukan perjalanan seorang diri tanpa mahram. Larangan ini dipengaruhi faktor keamanan, kesucian dan ketidakberpihakan keadaan saat itu pada perempuan.
PROFESIONALISME GURU REGULER DALAM PENDIDIKAN INKLUSIF Riani Alfianita; Neti Karnati; Supadi Supadi
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 17, No 1 (2021): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v17i1.180

Abstract

Abstract Regular or public teacher requires a collaboration professionally to provide learning to the disabled children in the inclusive school. The research aims to explain the method to make assessment correctly and learning strategy for disabled students. The study is crucial to be conducted because it can increase regular teachers' professionalism in handling disabled children. Based on the Ministry of Education and Culture data in 2015/2016 in dapodik, the number of Junior High School (SMP) held inclusive education was 3,817 schools. According to Dunn, the method used in this research is the policy analysis method with normative and descriptive analysis. Guru pendidikan reguler atau umum memerlukan suatu kolaborasi dengan professional dalam memberikan pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan cara melakukan asesmen yang benar dan strategi pembelajaran untuk siswa berkebutuhan khusus. Penelitian ini penting dilakukan karena secara khusus dalam meningkatkan profesionalisme guru reguler dalam menghadapi anak berkebutuhan khusus. Berdasarkan data Kemendikbud yang berupa dapodik tahun pelajaran 2015/2016 menunjukkan bahwa jumlah sekolah menengah pertama (SMP) yang menyelenggarakan pendidikan inklusif di seluruh Indonesia berjumlah 3.817 sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kebijakan menurut Dunn, dengan analisis deskriptif dan normatif.
KLASIFIKASI AYAT-AYAT MUHKAMAT DAN MUTASYABIHAT MENURUT AL-ZAMAKHSYARI DALAM TAFSIR AL-KASYSYAF Efin Faridho; Abusiri Abusiri
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 17, No 1 (2021): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v17i1.179

Abstract

Abstract The discussion in this article is intended to analyze az-Zamakhsyari's classification of muhkamat and mutasyabihat verses. Theoretically, the concept proposed by az-Zamakhsyari regarding muhkam and mutasyabih is actually similar to what has been classified by the previous ulema in general. Likewise, according to him, the mutasyabihat verses are the muhkamat verses by other ulemas. When finding the mutasyabihat verses, az-Zamakhsyari constantly measures or returns to muhkamat verses. In determining the muhkamat and mutasyabihat verses, az-Zamakhsyari uses at least two criteria: language and theological criteria. Abstrak Pembahasan dalam artikel ini dimaksudkan untuk menganalisis pengklasifikasian az-Zamakhsyari terhadap ayat-ayat muhkamat dan mutasyabihat. Secara teoritis, konsep yang ditawarkan al-Zamakhsyari tentang muhkam dan mutasyabih sebenarnya tidaklah jauh berbeda dengan yang diungkapkan ulama pada umumnya. Tetapi dalam prakteknya tidak jarang ayat-ayat yang muhkamat menurut beliau dianggap mutasyabihat oleh para ulama yang lain. Demikian juga sebaliknya, ayat-ayat yang mutasyabihat menurut beliau adalah muhkamat bagi ulama yang lain. Ketika menjumpai ayat-ayat mutasyabihat beliau mentolok-ukurkan atau mengembalikannya kepada ayat-ayat muhkamat. Dalam menentukan ayat-ayat muhkamat dan mutasyabihat tersebut az-Zamakhsyari setidaknya menggunakan dua kriteria, yaitu kriteria bahasa dan teologi.
SUMBERDAYA PERAIRAN (AQUATIC RESOURCES) DALAM PARADIGMA KEBAHARIAN ISLAM Abu Khaer
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 17, No 1 (2021): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v17i1.177

Abstract

Abstract The research aims to explain the Malayan and Nusantara maritime paradigm comprehension compared to the maritime, coastal, and nautical paradigm. The research of maritime terms are usually reduced and equal to a place containing plenty of saltwater quality and quantity, e.g. sea or maritime. Although, based on the writer's finding, in line with the notion's of the language and Middle East experts, al-baḥr, which then absorb in Indonesian as the word 'bahari', aside from saltwater civilization, is also intended to cover plenty of freshwater quality and quantity in the land. The study is qualitative research by combining and excavating thoroughly through data prepared before and emphasizing library research. Therefore, the writer conducts some exploration toward some data concerning maritime management in Islam and nautical management in the world. In addition, the writer also uses articles related to the research topic, writings, documents, or national or international journals. The data analysis of the article uses the qualitative content analysis technique. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kekomprehensifan paradigma kebaharian Nusantara dan Melayu jika dibandingkan dengan paradigma kelautan, pesisir, atau kemaritiman. Penelitian tentang kebaharian cenderung direduksi dan disamakan hanya merujuk pada suatu tempat yang menampung sejumlah kualitas dan kuantitas air yang hanya bersifat asin yang banyak, yaitu laut atau maritim. Padahal, berdasarkan temuan penulis, sejalan dengan pendapat para pakar bahasa dan kebudayaan Timur-Tengah, konsep al-baḥr yang kemudian diserap dalam Bahasa Indonesia terbakukan dalam istilah bahari, selain untuk peradaban air asin, juga diperuntukan bagi suatu tempat yang menampung sejumlah kualitas dan kuantitas air tawar yang terdapat di daratan. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan mengungkapkan dan menggali data secara lebih mendalam melalui data-data yang telah disediakan dan menitikberatkan pada kajian kepustakaan (library research). Karenanya yang dilakukan adalah eksplorasi terhadap sejumlah data, yang berkaitan dengan pengelolaan laut dalam Islam dan kelautan di dunia. Selain itu, artikel yang berkaitan dengan topik penelitian, baik berupa tulisan-tulisan, dokumen-dokumen, jurnal nasional, maupun internasional juga penulis gunakan. Analisa data artikel ini menggunakan teknik analisis isi secara kualitatif (qualitative content analysis).
RELEVANSI KITAB MAULID SIMTUDDUROR KARYA AL IMAM AL HABIB ALI BIN MUHAMMAD ALHABSYI PADA NILAI AKHLAK Sita Husnul Khotimah; Muhammad Arfan
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 17, No 1 (2021): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v17i1.184

Abstract

Abstract This study aims to determine the relevance of the content of moral education values in the book of Maulid Simtudduror by al-Imam al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi. The research is a library research type using descriptive analysis technique by collecting data or documents relating to the discussion theme and formulation of problems obtained from library sources, and then analyzed by reducing data, displaying data, and finally drawing the conclusion. The research result show Moral values contained in Simtud Duror book are; 1) chastity to Allah SWT that is by Exalting and Praising His Name, begs for blessing and be grateful, 2) chastity to Rasulullah PBUH that is by hail Sholawat when mentioning his name, 3) chastity to oneself, that is, by having a sense of shame, tell the truth, behave zuhud, have a strong determination, be gentle, and generous, 4) engage in matrimony, by selecting a good, fair, and compassionate spouse, 5) chastity in the society, that is, to fulfill any invitation without distinct its status, and always honest even when in joking. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi kandungan nilai pendidikan akhlak dalam kitab maulid simtudduror karya al-Imam al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi. Penelitian ini merupakan jenis Library Research dengan teknik analisis deskriptif analisis, dengan cara mengumpulkan data atau bahan-bahan yang berkaitan dengan tema pembahasan dan permasalahannya, yang diambil dari sumber-sumber kepustakaan, kemudian dianalisis dengan mereduksi data, men-display data lalu memberikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai Akhlak yang terkandung dalam kitab Simtud Duror antara lain; 1) akhlak kepada Allah SWT yaitu menyucikan dan memuji asma-Nya, memohonkan ridho, dan bersyukur, 2) akhlak kepada Rasulullah SAW yaitu membacakan shalawat ketika disebutkan namanya, 3) akhlak kepada diri sendiri yaitu mempunyai rasa malu, berkata jujur, berperilaku zuhud, memiliki tekad kuat, lemah lembut, dan dermawan, 4) berkeluarga yaitu mampu memilih pasangan hidup yang baik, adil, dan kasih sayang, 5) akhlak bermasyarakat yaitu memenuhi undangan tanpa membeda-bedakan dan berkata jujur walaupun dalam bergurau.

Page 1 of 1 | Total Record : 6